Sahid

Buah Pikiran dan Uneg-uneg

Bicara Tentang film Ayat-ayat Adinda

Dianggap sesat membuat keluarga Adinda hidup berpindah-pindah. Berbekal karunia Tuhan yang memeberikan suara merdu, Adinda ikut ekskul Qosidah, Namun ternyata itu tidak mudah, karena Ayah Adinda melarang dengan terang-terangan apa yang akan dilakukan Adinda. 


Fajrul sebagai teman sekelas Adinda selalu memberikan dorongan dan semangat, sehingga Adinda bisa ikut MTQ, dimana Adinda berharap dengan mengikuti lomba tersebut, martabat keluarga bisa diangkat, namun lagi-lagi ayanya melarang keras apa yg akan Adinda lakukan, akan tetapi Adinda dengan sembunyi-sembunyi tetap mengikuti MTQ 


Bukan berarti tidak ada halangan ketika mengikuti MTQ itu, ternyata Adinda memiliki penyakit asma yg sering kali kambuh, itu membuat Adinda harus membawa alanya untuk dibawa guna mengobati ketika asmanya kambuh. Mungkin karena sering kali mendengan ada kejanggalan dirumahnya, Adinda masuk rumah dengan mengendap-endap dan mendengar ada  pembicaraan mengenai kesesatan, Adindapun kaget, apa maksud dari kesesatan itu, dan menanyakan kepada kakanya, "memangnya kita ini nyasar kemana mas" pertanyaan Adinda nan polos kepada kakaknya.

Ada cara tersendiri dari orang tua adinda yakni pak Faisal dengan melakukan pendekatan berbasis kepentingan, dengan menjodohkan anaknya dengan kyai terkemuka di desa Adinda sekarang tinggal supaya diterima di kampung sekarang yang di tinggali, karena beberapa kali keluarga Faisal harus berpindah-pindah karena pengusiran dari warga.

Faisal bukan berarti tidak mendapat tekanan dari kelompoknya sendiri, kelompoknya sendiri meminta bahwa kita harus melawan, bukan harus diam dan selalu terusir.Diasingkan dan dicap sesat menjadikan Keluarga faisal dan rekannya menjadi penuh dengan ketakutan, karena penerimaan masyarakat tentang perbedaan yang kurang.

Adinda memang tidak mendapatkan bullying di sekolah karena keyakinan orang tuanya yang dianggap sesat. Tetapi tekanan dia dapatkan dan berujung pada ketakutan. Hal itu terlihat sangat jelas waktu Adinda selalu mengkonsumsi obat penenang sebelum mengaji dalam lomba MTQ tersebut.
Sering kita tidak memperhatikan hal tersebut, anak belum paham apa yang terjadi, tetapi harus menanggung akibatnya. Tetapi dalam film ini setidaknya tergambar jelas, bahwa anak adalah korban berlapis, dari komunitas yang lebih besar, juga dari keluarganya sendiri.
Adinda tetap bersikukuh untuk bisa mengikuti MTQ karena ingin mengangkat martabat keluarga, namun niat itu diketahui oleh kakaknya dan akhirnya dilarang kembali oleh ayahnya. Dalam satu kemspatan kakanya menawarkan untuk melantunkan ayat suci Al-Qur'an saat acara lamaran kakaknya, namun orang tua tetap bersikeras melarangnya, disaat acara lamaran dimulai dan dipersilahkan untuk pembacaan ayat suci Al-Qur'an Adinda dengan tegas bahwa Adindalah yang melantunkan ayat suci itu.
Untuk leebih jelasnya silahkan Nonton di bioskop kesayangan anda 11 Juni 2015
0 Komentar untuk "Bicara Tentang film Ayat-ayat Adinda"

Bagaimana Pendapatmu? Silahkan isi komentarmu. Terimakasih

 
Copyright © 2014 Sahid - All Rights Reserved
Template By Catatan Info