Tradisi Nyekar Menjelang Bulan Suci Ramadhan

BAGI sebagian umat Islam di Indonesia termasuk di Depok Jawa Barat, nyekar (ziarah) ke kubur menjelang datangnya bulan suci Ramadhan sudah menjadi tradisi lama dan berlangsung turun-temurun. Di samping menjelang Ramadhan, nyekar juga dilakukan saat hari raya Idul Fitri setelah salat Id. Hal ini terlihat jelas saat tadi saya berangkat menuju kantor saya, kemacetan semakin merajalela, ternya parkiran motor dan mobil yang mbludak ke jalan-jalan karena pada ke makam untuk nyekar.

HAMPIR dipastikan, tanggal 1 Ramadhan 1431 H, jatuh pada tanggal 28/29 Juni 2014. Sudah menjadi tradisi apabila menjelang bulan suci Ramadhan, umat Islam melakukan ziarah di makam untuk mendoakan sanak keluarganya yang telah tiada. Mereka berharap dengan datang dan berdoa secara langsung di depan makam akan lebih tersa energinya, dan akan semakin menambah keyakinan bahwa kita akan mengikuti pendahulu kita.

Saya tidak sempat mewawancarai karena memang saya bukan wartawan,, saya hanya pemerhati sosial. Saat saya melihat kemacetan itu saya berhenti sebentar, mereka ibuk-ibuk memakai baju putih dan berjilbab yang terlihat anggun,  ditangannya terlihat botol butih dengan tutup warna kuning dan berisikan air yang nantinya akan disiramkan ke makam yang ziarahi nanti, terlihat juga di tangan satunya sebuah tas yg terbuat dari rotan warna coklat terlihat ada beberapa warna-warni seperti bunga, dan memang ternyata itu bunga untuk ditaruhkan di atas makam leluhurnya. Itu adalah tradisi yang mereka jalankan.

Mereka menjalankan tradisi itu dengan dasar bahwa ingin sekali mendekatkan diri kepada pendahulunya, dan mengirim doa, bukan berarti kalau tidak ke makamnya dioa tidak sampai, tapi karen alasan ingin lebih dekat dengan leluhurnya dan membersihkan rumput liar yang telah mmengrubungi makam leluhurnya. Tujuan ziarah ini agar manusia yang masih hidup, ingat mati. Artinya setiap makhluk yang hidup di dunia di kemudian hari, pasti akan dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.