Sahid

Buah Pikiran dan Uneg-uneg

PENCITRAAN


Baru beberapa hari yang lalu, seperti biasanya sebagai seorang kuli rapi (karyawan) pulang pergi ke kantor untuk menjalankan tugas harian yang telah ditugaskan oleh bos. Seperrti biasa, kelas 74 berangkat jam 7 pulang jam 4 hehe, distulah jam-jam kemacetan di ibukota kita ini. Sudah macet ditambah macet dengan adanya supir-supir angkot yang parkir sembarangan demi menunggu satu penumpang.

Pada saat itulah ada seseorang di pinggir jalan dengan baju rapi dan ditangannya ada setumpuk selebaran, yang saya kira itu selebaran biasa, ya apalagi kalau bukan kredit motor. Tapi ternya bukan, itu lebih besar dari selebaran-selebaran kredit motor, ternyata itu seperti tabloid yang lumayan bagus dalam mencetakya, dan apakah itu ketika saya sambut itu orang yang di pinggir jalan, ternyata itu adalah tabloid rakyat, tertulis bacaan gratis untuk rakyat.

Setelah sampai apartemen, ternyata itu adalah salah satu pencitraan dari partai biru yang nomor 7, ya siapa lagi kalau bukan parta penguasa dulunya, sebut saja partai Demokrat, yah malah kesebut nama partainya. Ya sudahlah tidak masalah. Karena memang judulnya pencitraan. 

Di tabloid tersebut sudah jelas, kalau hanya 7 program yang diunggulkan, apa karena partai tersebut nomor 7 ya, coba kalau partai itu nomor 17, mungkin akan lebih banyak program unggulan, tapi akan lebih menakutkan kalau partai tersebut nomor 1, bisa jadi hanya satu program yang dilaksanakan.

Satu persatu lembar saya baca, ternyata memang benar pencitraan, dalam tabloid itu disuguhkan banyaknya prestasi-prestasi partai tersebut dan prestasi presiden sekarang, ya sepertinya memang prestasi, tapi sayang, tetap saja sya menjadi kuli rapi yang menunggu perbulan baru dapat belanja.

Dari situlah saya mulai berfikir, ternyata untuk jadi penguasa negri memang membutuhkan uang banyak, bayangkan saja dalam menyetak satu tabloid tersebut berapa ribu rupiah, anggap saja beaya percetakannya Rp 10.000/tabloid, ya tidak mungkin hanya 1 rim saja dicetaknya bisa saja ada sekitar 100.000 tabloid bacaan gratis, jadi berapa beaya mencetak itu tabloid bacaan rakyat, belum pula membayar si pengedar tabloid tersebut.

Dengan menghitung-hitung itu saja sudah jelas berapa puluh juta yang harus dikeluarkan dalam berkampanye,  jadi kita harus hati-hati benar dalam memilih PARPOL dan peserta PARPOL demi Indonesia kita.

AYOO SUKSESKAN PEMILU 2014

2 Komentar untuk "PENCITRAAN"

Sepertinya kita harus mulai membersihkan yang kotor

Bagaimana Pendapatmu? Silahkan isi komentarmu. Terimakasih

 
Copyright © 2014 Sahid - All Rights Reserved
Template By Catatan Info