Tinggal
dua hari lagi Republik ini melaksanakan pesta Demokrasi, pesta yang penuh dengan
hura-hura, penuh dengan kecurangan, penuh dengan pengorbanan. Bagaimana tidak,
jika ternyata pada akhirnya tidak menjadi penghuni di gedung dewan, ya RSJ itu
tempat bernaungnya. Karena PANWASLU telah memberikan data, bahwa ada sekitar
300 kecurangan dalam kampanye terbuka di tahun 2014 ini.

Dua hari menjelang pestra demokrasi suasana mulai memanas, cuacapun ikut panas. Ada yang mandi di sungai, ada yang mengunjungi kuburan-kuburan, ada juga yang mengunjungi emperan-emperan rumah, ya apalagi kalau bukan untuk mencari suara. Kini sudah tidak adalagi kecurangan yang ditutupi, melainkan dibuka didepan umum, di TV nasionalpun sudah disuguhkan, kalau politik uang itu masih tetap berjalan, dan bahkan ada kampung yang membentangkan sepanduk besar yang bertuliskan, “kampung kami siap menerima serangan fajar”, entah sepanduk tersebut sindiran ke parpol, atau memang harapan sebuah kampung tersebut untuk mendapatkan uang.
Walapun BAWASLU sudah menginstruksikan kalau kita sebagai warga negara indonesia yang baik dan benar untuk benar-benar menolak politik uang, tapi pada kenyataannya memang politik uang ini tetap berjalan dengan normal dan penuh dengan canda tawa.
Jika
memang politik di negara kita ini cukup dengan siapa yang banyak uang siapa yang
menang, jadi kita harus bersiap-siap kalau pada akhirnya uang kita diserap oleh
penguasa negri ini.
0 Komentar untuk "POLITIK UANG"
Bagaimana Pendapatmu? Silahkan isi komentarmu. Terimakasih