Baru beberapa hari yang
lalu, seperti biasanya sebagai seorang kuli rapi (karyawan) pulang pergi ke
kantor untuk menjalankan tugas harian yang telah ditugaskan oleh bos. Seperrti biasa,
kelas 74 berangkat jam 7 pulang jam 4 hehe, distulah jam-jam kemacetan di
ibukota kita ini. Sudah macet ditambah macet dengan adanya supir-supir angkot
yang parkir sembarangan demi menunggu satu penumpang.

Setelah sampai
apartemen, ternyata itu adalah salah satu pencitraan dari partai biru yang
nomor 7, ya siapa lagi kalau bukan parta penguasa dulunya, sebut saja partai
Demokrat, yah malah kesebut nama partainya. Ya sudahlah tidak masalah. Karena memang
judulnya pencitraan.
Di tabloid tersebut sudah jelas, kalau hanya 7 program yang diunggulkan, apa karena partai tersebut nomor 7 ya, coba kalau partai itu nomor 17, mungkin akan lebih banyak program unggulan, tapi akan lebih menakutkan kalau partai tersebut nomor 1, bisa jadi hanya satu program yang dilaksanakan.
Satu persatu lembar
saya baca, ternyata memang benar pencitraan, dalam tabloid itu disuguhkan
banyaknya prestasi-prestasi partai tersebut dan prestasi presiden sekarang, ya
sepertinya memang prestasi, tapi sayang, tetap saja sya menjadi kuli rapi yang
menunggu perbulan baru dapat belanja.
Dari situlah saya mulai
berfikir, ternyata untuk jadi penguasa negri memang membutuhkan uang banyak,
bayangkan saja dalam menyetak satu tabloid tersebut berapa ribu rupiah, anggap
saja beaya percetakannya Rp 10.000/tabloid, ya tidak mungkin hanya 1 rim saja
dicetaknya bisa saja ada sekitar 100.000 tabloid bacaan gratis, jadi berapa
beaya mencetak itu tabloid bacaan rakyat, belum pula membayar si pengedar
tabloid tersebut.
Dengan menghitung-hitung
itu saja sudah jelas berapa puluh juta yang harus dikeluarkan dalam
berkampanye, jadi kita harus hati-hati
benar dalam memilih PARPOL dan peserta PARPOL demi Indonesia kita.
AYOO SUKSESKAN PEMILU
2014
2 Komentar untuk "PENCITRAAN"
Pilihlah yang dirasa bersih,
Sepertinya kita harus mulai membersihkan yang kotor
Bagaimana Pendapatmu? Silahkan isi komentarmu. Terimakasih