
Ia warteg, warung sederhanya yang
memberikan pelayanan bak restoran cepat saji, bagaimana tidak, tak perlu
repot-repot baca menu, cukup bermodalkan dengan telunjuk saja, hidangan yang
kita harapkan langsung numpuk di piring kita. Warteg memang warung sederhana,
namun memiliki citarasa nusantara. Kususnya buat si dompet H 15- hehe…
Jajanan bercitarasa nusantara ini sangat
berkelas berat, maksutnya sekali santap langsung kenyang. Karena memang porsi
di warteg biasanya maaf-maaf bukan merendahkan “porsi kuli”, kenapa sampai
diistilahkan porsi kuli, ya karena porsinya yang banyak, bisa dibandingkan
dengan pekerjaan kuli yang sangat berat. Sebenarnya sama saja, seorang karyawan
juga kuli, Hanya beda posisi tempat kerja saja.
Ada waktu dimana para masyarakat Jakarta
khususnya, merasa bingung ketika hari-hari besar, khususnya hari lebaran. Para
penjual warteg pada tutup 24 jam, karena pada Mudik. Nah, bagaimana jika kita
sebagai warga Jakarta kehilangan warteg? Apalagi kalau setiap harinya kita
mengandalkan keberadaan warteg untuk kebutuhan makan kita.
1 Komentar untuk "Deretan Warteg"
masih ada warung padang :P
Bagaimana Pendapatmu? Silahkan isi komentarmu. Terimakasih