Sahid

Buah Pikiran dan Uneg-uneg

Bahaya Mengkafirkan


Setelah telinga dan mata ini lelah mendengar dan melihat orang-orang yang merasa pemilik surga, saya harus kembali membuka jendela dunia, ya apalagi kalau bukan buku dan internet, tidak bisa dipungkiri kalau internet sekarang ini menjadi bahan rujukan ke sekian untuk belajar. Ya tidak ada salahnya jika web/situs yang kita kunjungi menyertakan sumber-sumber yang terpercaya, bukan web abal-abal yang sering melakukan serangan secara masif kepada kubu-kubu tertentu.

Sebenarnya apasih yang membuat telinga dan mata ini lelah. Ya apalagi kalau bukan ujar kebencian dan tindakan diskriminasi terhadap golongan suatu agama, walaupun dalam UU yang berlaku, bahawa kita bebas beragama dan berkeyakinan, dan itu sudah jelas diatur oleh pemerintah. Sering kali kita dengar anda kafir, anda sesat anda masuk neraka. Mungkin bukan hanya saya yang merasakan itu , padahal kata kafir ini begitu banyak artinya, paling tidak ada lima atau enam arti, sehingga menggeneralisasi suatu kata bisa sangat merugikan banyak pihak.

Jika yang hendak dimaksutkan dengan kafir adalah orang non-Muslim, maka pelaku pengkafiran juga harus perlu tahu kriteria yang menentukan bahwa seorang boleh dikatan non-Muslim. Selain itu pula kita juga harus sadar diri, kita ini adalah makhluk biasa yang hanya bisa melihat dari bentuk lahirnya saja, yang nyata. Hati orang siapa yang tahu. Nah jadi kita perlu tahu jika mengenai kriteria kafir itu adalah non-Muslim maka kafir atau bukannya orang yang bisa dilihat adalah apakah seseorang itu mengucapkan dua kalimat syahadat atau tidak, kalau dia mengucapkan dua kalimat syahadat, berarti dia muslim, tidak boleh dilebeli dengan dia kafir.

Ketika mulut ini sudah menjadi biasa berucap kafir pada golongan tertentu yang tidak sama pemahamannya dengan pemahamannya sendiri, itu sangat berbahaya dan sangat merugikan objek yang dikafirkan, seperti contoh jika sesorang menjatuhkan vonis kafir kepada si A, berarti secara tidak langsung, sesorang yang mengkafirkan si A, menceraikan istri/suami si A, kenapa bisa seperti itu dampaknya? Sebab seorang Muslim tidak boleh menikah dengan orang kafir, bukan hanya menceraikan saja, tapi juga menghilangkan hak-hak waris serta menggugurkan semua amal ibadah yang pernah si A lakukan. Nah apakah pengkafiran itu wahyu tuhan yang suci, sehingga bisa meruntuhkan segala amal dan perbuata sesorang.

Oleh karena itu marilah kita selaku umat Muslim, janganlah mudah terprofokasi hal-hal yang sepele, jika kita memang meyakini bahwa perbedaan adalah rahmad, ya kita seyogyanya harus berlapang dada dan menerima perbedaan tersebut. Kita tidak tahu, apa amal kita diterima oleh-NYA atau tidak, yang kita tahu adalah tingkah dan polah kita sudah baik di mata orang atau belum. Marilah kita saling koreksi diri, supaya amal dan ibadah kita diterima oleh-NYA,

Related Post

  • Tuhan Baru Ilustrasi Tuhan baru dalam era melenium. Ia Tuhan baru dalam era kekinian telah hadir dalam setiap kesibukan kita, ba…
  • Bahaya Mengkafirkan Setelah telinga dan mata ini lelah mendengar dan melihat orang-orang yang merasa pemilik surga, saya harus…
  • Mari Bertoleransi !!! Setiap orang pasti meyakini, kalau dunia ini pasti berputar, dan akan mengalami masa-masa penting dalam menghadapi …
  • Puasa, Pemilu, Piala Dunia Dan Palestina Bertepatan pada bulan Juli 2014 ini ada beberapa momen yang sangan berharga dan sangat jaranng terjadi, …
  • Tradisi Nyekar Menjelang Bulan Suci Ramadhan BAGI sebagian umat Islam di Indonesia termasuk di Depok Jawa Barat, nyekar (ziarah) ke kubur menjelang datangnya bulan …
2 Komentar untuk "Bahaya Mengkafirkan"

ternyata besar juga dampak dari pengkafiran ini ya kang,,_
semoga kita bisa jadi lebih baik dan bisa ber-intropeksi dari peristiwa yang disajikan disekitar kita ya kang :)

betul sekali, kita harus sering intropeksi diri, guna menjahui sifat dengki kepada yang lainnya

Bagaimana Pendapatmu? Silahkan isi komentarmu. Terimakasih

 
Copyright © 2014 Sahid - All Rights Reserved
Template By Catatan Info